3 Saham Jangka panjang untuk seumur hidup
3 Saham Jangka panjang untuk seumur hidup- Kalau kamu adalah orang yang sibuk kerja,
sibuk belajar atau sibuk" yang lainnya tapi tetep pengen investasi nih tapi gak bisa kalau disuruh belajar
yang dalem" atau ngikutin berita mulu. Pokoknya investor yang
mau kaya tapi banyak tapi"annya. Ini dia 3 saham seumur hidup
yang wajib kamu tau. Hai kabar baik di sini
semoga di sana juga ya! Artikel ini adalah wujud dari
keresahan aku sendiri karena jujur.
aku kurang suka ngelihatin market depan
laptop atau HP atau trading setiap hari. Kalau setiap minggu aku suka tapi
kalau setiap hari kayanya I can't deh. Gak ada yang salah dengan itu
cuma gak cocok aja dengan aku. Aku lebih suka setiap hari rebahan dan jalan".
Jadi kalau kalian
nanya atau suruh aku bahas... Technical analysis, scalping, short term trading..
mohon maaf aku jujur kurang ngerti. Silakan mampir aja ke
website temen" aku yang lebih jago.
Dengan mengakui ini
sebenarnya aku belajar untuk fokus. Kita gak perlu bisa jago
atau untung disemua hal. Kalo lo jago di sekolah
belum tentu jago juga di bisnis.
Kalo lo jago di bisnis
belum tentu jago juga di investasi. Jadi, pada awalnya
you have to pick one and be focus. Ada satu peribahasa
Spanyol yang terkenal banget. "jack of all trades, master of none". Kalo lo pengen bisa di semuanya mungkin lo gak akan jadi jago di apapun.
Lebih baik kita milih jadi master of one. So, buat temen" yang masih
kuliah dan masih sibuk magang buat profesional muda yang lagi
meniti karir dan mulai punya uang buat pengusaha dan ibu rumah
tangga yang sehari"nya udah padet banget. ada loh pilihan investasi
yang gak ribet, gak high maintenance. Yang gak nyita waktu kita
dan cocok untuk jangka panjang. Jadi ini dia saham seumur hidup
yang aku pilih dengan beberapa kriteria.
Pertama, maintain high barrier of entry. Perusahaan ini biasanya
market leader yang punya economic moat atau sesuatu yang bikin dia beda dan kuat. Biasanya ini industri yang memerlukan tingkat
trust yang tinggi terhadap suatu brand sehingga bikin pendatang
baru susah untuk berkembang. Kedua, compounding and sustainable growth. Karena halangan bagi pemain baru tinggi.
market leader yang sekarang
bisa menguasai sebagian besar market dan menjaga tingkat pertumbuhannya. Idealnya growth perusahaan yang bagus...
lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi nasional juga pertumbuhan rata" industrinya. Kriteria ketiga
adalah sustainable profitability. Growth yang kita bahas
di poin kedua memang penting Tapi, kalau gak bisa dikonversikan
jadi keuntungan pun akhirnya sia". Perusahaan harus punya rencana monetisasi yang jelas dan bisa make money
sembari menjaga tingkat pertumbuhannya.
Setelah disortir
ratusan saham yang ada di IHSG Ini adalah 3 saham
seumur hidup versi aku.
Aku bakal lihat
data dan sahamnya di apps Ajaib ya. Pertama, ada BCA atau BRI. Alasan utamanya karena
dari barrier of entry ya Mereka adalah market cap
terbesar pertama dan kedua di Indonesia. Sudah berdiri puluhan tahun jadi punya
trust dari customer yang cukup tinggi. Apalagi sektor keuangan di
mana kita akan taruh uang hasil kerja keras kita dan nabung
untuk berpuluh" tahun kedepan Sangat membutuhkan
kepercayaan brand yang tinggi.
Selain itu, BRI juga bank pemerintah terbesar dan sektor keuangan sangat penting
dalam mendorong perekonomian negara. jadi apa pun yang terjadi pada BRI
besar kemungkinan pemerintah akan membantu. Oleh karena itu, proyek" pemerintah
seperti penyaluran bantuan sosial pendanaan infrastruktur, dan lainnya...
kadang diberikan langsung
ke bank" BUMN dan salah satunya adalah BRI. Alasan kedua, adalah
dari tingkat pertumbuhannya. Kalau kita lihat data persentase
household debt to GDP ratio yang mencerminkan seberapa banyak hutang rumah tangga di Indonesia.
Ini masih super
rendah angkanya cuma di 17,2% dibandingkan dengan China 62%,
US 78% dan Thailand 90%. Oleh karena itu pertumbuhan
kredit di Indonesia kedepannya masih
super besar menurut aku Alasan yang ketiga, adalah profitability.
Kalau kita lihat kedua
perbankan ini cendering defensif saat krisis 2020 kemarin, penurunan nilai
saham mereka gak sedalam dibanding yang lain. Kalau kita lihat mereka juga cepat bangkit. dan di prediksi akan membukukan
all time high earnings atau laba di tahun 2022. Selain itu kita coba lihat
track record sahamnya dalam waktu 1,5,10
dan 20 tahun terakhir. BCA dalam 1 tahun terakhir returnnya 26% dalam 5 tahun terakhir
returnnya rata" 17,6% setiap tahunnya.
dalam 10 tahun terakhir 17,6% setiap tahunnya. dalam 20 tahun terakhir sebenarnya
belum ada karena BCA IPO di tahun 2004. Dari sejak IPO, CAGR atau pertumbuhan
saham BCA setiap tahunnya rata-rata 23%. Ini tergolong cukup tinggi dimana
artinya sejak BCA IPO sampai sekarang kita dapat rata" return 23% setiap tahunnya. BRI mari kita juga coba lihat.
returnnya 17,9% dalam 5 tahun, rata" return per tahunnya 11,7% dalam 10 tahun 14,1% per tahunnya. dalam 20 tahun juga belum ada
karena BRI IPO di tahun 2003 dimana sejak IPO, CAGR atau
pertumbuhan saham setiap tahunnya itu rata" 21%.
Itu adalah alasan yang
bagus" dan juga track record-nya. Sekarang, kita mesti
bahas dari sisi resiko atau.
what can go wrong dari BCA atau BRI. Pertama adalah persaingan
dengan bank digital dan fintech yang ngasih benefit
luar biasa kepada customer. lewat promo, cashback dan diskon. Serta berkembangnya
teknologi blockchain yang sangat disruptif bisa jadi ancaman untuk
BCA dan BRI di masa depan.
Kedua, karena BRI adalah bank pemerintah... yang tujuannya bukan hanya mencari
keuntungan tapi juga melayani masyarakat. maka ada kalanya keputusan pemerintah bisa
jadi sedikit merugikan profitabilitas BRI.
Misal disuruh kasih pinjaman
kepada UMKM dengan bunga yang rendah, dsb. Itu dia yang pertama... Walaupun BCA dan BRI
bukan pilihan yang syariah.
Jadi buat temen" yang
memperhatikan hal syariah ini mungkin ada pilihan
lain seperti SIDO dan TLKM. Walaupun kalau aku boleh pilih
yang pertama tetap BCA kemudian BRI. Beberapa alasan kenapa SIDO
atau TLKM sebagai pilihan yang syariah Pertama, TLKM adalah
market cap terbesar ketiga di Indonesia dan produk yang juga udah
puluhan tahun dan milik pemerintah juga. Kita tahu bahwa pembangunan
infrastruktur telekomunikasi kayak..
Palapa Ring, teknologi 5G dan Spektrum. itu dilakukan dengan
tender dari pemerintah. Oleh karena itu TLKM sebagai
satu"nya perusahaan telekomunikasi BUMN dan didukung dengan
profil keuangannya yang bagus bakal bisa menguasai
sebagian besar market Indonesia.
Kedua, dari segi growth
kita tahu sekarang era-nya content is king. Arah format konten mengarah ke Artikel format entah yang pendek" kaya Tik-Tok, reels
atau short atau pun yang panjang".
Sektor" online seperti e-sport,
meeting dan working online Semua semakin butuh support
jaringan internet yang kuat. Menurut aku inilah yang akan
terus membantu pertumbuhan TLKM kedepannya. Selain itu, hal ini juga sama
dengan produk dari SIDO tolak angin yang saat ini menguasai 70% market share
di Indonesia menurut research dari Nielsen. Mereka juga sudah go internasional di mana..
penjualan dari ekspornya memberikan
kontribusi yang cukup besar. dan aku cukup yakin SIDO
dengan produknya mampu membawa kejayaannya
di Indonesia ke level dunia Kemudian kita perlu
lihat track record saham SIDO dan TLKM dalam 1,5,10 dan 20 tahun terakhir.
Untuk TLKM sahamnya
naik 44% dalam setahun terakhir kemudian dalam 5 tahun terakhir,
sahamnya naik hanya 1,2% setiap tahunnya. Dalam 10 tahun terakhir
dia naik 10,8% setiap tahunnya. Dalam 20 tahun terakhir naik 9% setiap tahunnya.
Kemudian untuk saham SIDO
dalam setahun terakhir naik 21,5% dalam 5 tahun terakhir dia naik rata" 28% setiap tahunnya. Dalam 10 tahun terakhir belum ada
karena SIDO baru IPO di tahun 2013. Sejak dia IPO sampai sekarang...
CGAR atau rata" return
setiap tahunnya itu 12% per tahun. itu dia alasan yang bagus"
dan juga track record-nya. Tapi ada juga resiko dari saham SIDO dan TLKM. Dengan market share dan profitability
yang tinggi di marketnya masing" Tentu hal ini akan
mengundang persaingan apalagi di era teknologi dan
globalisasi seperti sekarang saingan bisa datang dari
mana aja termasuk dari luar negeri. misal seperti Axiata Group
dari Malaysia yang bergabung dengan XL.
Hutchison dari Hongkong yang
merger dengan Indosat Ooredo. Konsolidasi atau
penggabungan usaha seperti ini bisa mengancam TLKM di kemudian hari. Dua tadi adalah pilihan saham individual
yang perusahaannya dipimpin oleh manusia.
Manusia bisa aja salah..
mungkin aja CEO-nya
korupsi massal dengan vendor. Mungkin aja manajemen perusahaannya
udah gak relevan lagi dengan market. dan alasan" lainnya. Untuk menghindari resiko" itu..
tren investasi yang
lagi terkenal di luar negeri itu beli ETF atau beli indeksnya aja. Kaya beli IHSG aja tapi IHSG ada ratusan
saham susah kalau beli satu per satu. Jadi, dibikinlah indeks misal...
IDX30 yang isinya
30 saham di IHSG yang besar" yang mungkin mewakili 70-80% IHSG. Salah satu ETF pertama itu XIIT yang
dikeluarkan oleh IndoPremier Asset Management. dimana benchmarknya adalah IDX30. 30 saham terbesar di IHSG. Tapi kekurangannya
di Indonesia, ETF belum.
terlalu mainstream jadi
liquidity-nya masih kurang kalau mau beli atau
jual banyak bisa jadi agak susah.
Kalau temen" uangnya
banyak lebih dari 100-200 juta...
mungkin bisa consider reksadana
indeks biar keluar masuknya lebih mudah. Aku pernah bahas ETF
dan rekadana indeks di Artikel " ini. Kemudian kita lihat track record
dari saham XIIT di 1 dan 5 tahun terakhir. Dalam 1 tahun terakhir return-nya 27,1% dibandingkan IHSG 21% sedangkan dalam 5 tahun terakhir
return XIIT ini 8,5% per tahun. dibandingkan IHSG yang 4,9% per tahun.
Mungkin sekarang ada yang bingung "Kak katanya kan ikut IHSG
kok beda jauh returnnya?" karena ETF XIIT ini benchmark-nya
IDX30 yang isinya cuma 30 saham.
Sedangkan IHSG isinya ratusan saham. Dari data ini kita bisa mengartikan bahwa..
dalam 5 tahun terakhir... saham" di IDX30 atau
30 saham terbesar ini out perform atau sahamnya naik lebih banyak..
daripada saham" yang di luar indeks IDX30 ini. Selain alasan dan track record-nya
ada juga resiko dari ETF yaitu... Likuiditasnya, kalau mau
jual dan beli banyak agak susah karena tidak ada barangnya di market.
Selain resiko itu untuk ETF dan reksadana
indeks yang udah ngikutin gerak IHSG Resiko saham individual atau
resiko non-sistematisnya lumayan kecil.
Jadi gak ada cerita CEO-nya
korupsi, perusahaannya bangkrut, dll. Intinya kita pasrahkan
dan percaya IHSG dan Indonesia akan terus bertumbuh
dalam jangka waktu panjang. Itu dia 3 pilihan saham seumur hidup aku. Walaupun judulnya saham seumur hidup
menurut aku tetep lebih baik kalau kita.
Mengecek kinerja saham perusahaan kita
secara berkala at least 1 tahun sekali. Karena perusahaan" ini dijalankan oleh manusia yang bisa aja salah dan juga khilaf. Beda ceritanya kalau kita beli ETF atau
reksadana indeks yang terlepas dari resiko" itu Walaupun begitu, semua saham, ETF atau
reksadana yang kita bahas di Artikel ini itu untuk jangka waktu
long term di atas 5 tahun.
Sekarang giliran kalian yang nge-spill.
Kalau disuruh pilih 3 saham seumur hidup
kalian bakal pilih apa dan kenapa? Coba tulis di komen biar kita
bisa dapat insight baru dan belajar bareng". Kalau kalian baru memulai
investasi saham atau reksadana kalian bisa
pakai aplikasi Ajaib Sekuritas..
Karena 100% online, produknya
lengkap dari saham, reksadana sampai ETF Tampilannya juga super pemula friendly. Ditambah lagi, kalau kalian pakai Kode Ajaib
aku kalian bisa dapat bonus saham juga. Aku pernah jelasin tentang tutorial beli
saham pertama super detail di Artikel ini ya!
Posting Komentar untuk "3 Saham Jangka panjang untuk seumur hidup"